Rakerda GSJA Papua Barat, Bupati Bintuni ; Satukan Visi, Bekerja Lebih Keras untuk Kemuliaan Tuhan

Bintuni, TopbNews.com – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Gereja Sidang-sidang Jemaat Allah (GSJA) Daerah se-Provinsi Papua Barat resmi digelar di Kabupaten Teluk Bintuni. Selama tiga hari, mulai Rabu (15/10/2025), ratusan peserta dari enam Badan Pengurus Wilayah (BPW) yakni Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Fakfak, Kaimana, dan Teluk Wondama berkumpul dalam suasana penuh semangat dan persaudaraan rohani.

Tahun ini, GSJA Shekinah Teluk Bintuni dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan agenda akbar tingkat provinsi tersebut.

Turut hadir dalam pembukaan acara, Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy, Pdt. Hanah Salfanay dari Badan Pengurus Daerah (BPD) GSJA Papua Barat, serta Pastor Andi Niko Sutandi dari Badan Pengurus Pusat (BPP) GSJA Indonesia.

Evaluasi dan Penyusunan Program 2026

Ketua Panitia Pelaksana, Pdt. Novi Eduard Paendong, menjelaskan bahwa Rakerda ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahun 2025 sekaligus menyusun arah pelayanan GSJA di tahun 2026.

“Rakerda ini menjadi momen untuk menyatukan langkah, memperkuat pelayanan, dan meningkatkan semangat dalam melayani Tuhan serta sesama”, ujarnya.

Mengusung tema “Bekerja Lebih Keras”, Pdt. Hanah Salfanay menegaskan bahwa tema tersebut bukan sekadar slogan, melainkan panggilan iman bagi seluruh pelayan dan jemaat GSJA.

“Tema ini mengingatkan kita untuk lebih giat memberitakan Injil Kerajaan Allah. Jangan takut, sebab sesuai janji-Nya, Tuhan akan selalu menyertai kita”, tegasnya.

Sementara itu, Pastor Andre dari BPP GSJA Indonesia menambahkan bahwa makna tema ini adalah ajakan untuk bersatu dalam visi dan misi pelayanan.

“Bekerja lebih keras berarti lebih setia menghadapi tantangan. Kiranya Rakerda ini menghasilkan keputusan-keputusan yang memuliakan nama Tuhan dan membawa kesejahteraan di Tanah Papua”, ujarnya.

Perkembangan GSJA di Tanah Papua

Dalam kesempatan itu, Pastor Andre juga menyinggung sejarah perkembangan GSJA di Tanah Papua. Ia mengisahkan bahwa pada awalnya hanya ada satu Badan Pengurus Daerah (BPD) yang menaungi seluruh Papua.

“Sekarang, Puji Tuhan, sudah berdiri empat BPD yang definitif, salah satunya GSJA Provinsi Papua Barat. Ini menunjukkan bahwa GSJA terus tumbuh dan berkontribusi dalam pembangunan rohani di Tanah Papua”, ungkapnya.

Pemda Dukung Kolaborasi Gereja dan Pemerintah

Dalam sambutannya, Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy menyampaikan apresiasi atas kontribusi GSJA dalam membangun kehidupan sosial dan spiritual masyarakat.

“Pemerintah daerah akan terus bersinergi dengan lembaga keagamaan dalam membangun karakter masyarakat, terutama generasi muda. Kami yakin GSJA adalah mitra strategis dalam membentuk masyarakat yang berakhlak dan produktif”, ujarnya.

Bupati Anisto juga menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat sinergi antara gereja dan pemerintah dalam mewujudkan visi daerah SERASI : Sehat, Enerjik, Religius, Andal menuju masyarakat Teluk Bintuni yang Smart dan Inovatif.

Sebagai tanda dimulainya kegiatan, Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy secara resmi membuka Rakerda GSJA Papua Barat 2025 dengan menabuh tifa sebanyak tujuh kali.

Dalam suasana khidmat itu, Bupati juga menyematkan tanda peserta kepada dua perwakilan utusan dari kabupaten peserta, sebagai simbol penghargaan atas semangat pelayanan dan kebersamaan.

Rangkaian pembukaan berlangsung penuh sukacita, diiringi pujian dan doa bersama agar seluruh rangkaian Rakerda dapat membawa berkat bagi gereja dan masyarakat Papua Barat.

Rakerda GSJA Papua Barat 2025 diharapkan menjadi momentum memperkuat kesatuan gereja, memperdalam panggilan pelayanan, dan memperteguh komitmen bersama untuk bekerja lebih keras demi kemuliaan Tuhan serta kesejahteraan masyarakat di Tanah Papua dan Teluk Bintuni yang Sisar Matiti. (*/Top-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Hati-hati menyalin tanpa izin!