
Manokwari, TopbNews.com – “Papua Barat Journey” membuktikan komitmen dan keseriusannya pada program pengembangan agrowisata di Provinsi Papua Barat, dengan memperkenalkan lokasi pariwisata baru serta mendorong konservasi dan promosi budaya lokal di Kampung Wisata Kwau, Distrik Mokwam, Kabupaten Manokwari.
Adalah pengembangan tanaman apel yang menjadi fokus program Papua Barat Journey tahun 2025 dan kini dikembangkan di Kampung Wisata Kwau. Jadi wisatawan tidak hanya disuguhi wisata alam burung pintar, kupu-kupu sayap burung Arfak dan hutan alamnya, ada pula tanaman apel yang dirancang menjadi primadona berikutnya.
Ketua Papua Barat Journey, Alexander Richardson Sitanala saat membuka kegiatan penanaman apel perdana di Kampung Kwau, Kamis (8/10/2025) menyampaikan ungkapan terima kasih kepada masyarakat kampung Kwau yang telah banyak membantu dan menerima kehadiran tim serta membuka ruang kerja dalam bidang pertanian.

“Terima kasih bapak kepala suku, terima kasih bapak Kadistrik Mokwam, terima kasih Bapak Kepala Kampung Kwau serta seluruh masyarakat Kampung Kwau. Penanaman bibit apel secara simbolis ini akan menjadi momentum dan langkah kedepan untuk perubahan di Kampung Kwau,” kata Alexander saat membuka rangkaian kegiatan.
Alexander berharap melalui program penanaman apel dapat membantu masyarakat berkebun sekaligus mengantarkan masyarakat lebih tahu cara mengolah lahan mereka dengan baik dan tepat.

“Papua Journey hadir melalui program pengembangan pariwisata laut, alam dan pertanian. Kami berharap pemkab manokwari mampu melihat potensi pertanian masyarakat Kampung Kwau, sehingga dapat dikembangkan potesi masyarakat mengolah kebun untuk menanam apel dan biji kopi. Harapannya jika potensi pertanian ini tumbuh subur akan membuka ruang publik bagi kehadiran wisatawan di Kampung Kwau,” pesan Alexander.
Dirinya berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan dan fokus dalam upaya pelestarian alam, perlindungan budaya dan peningkatan infrastruktur pariwisata di kawasan tersebut.

“Kampung Wisata Kwau telah diresmikan sebagai kampung wisata oleh Gubernur Papua Barat dan Bupati Manokwari pada September 2025. Kawasan ini dikenal dengan keindahan alam, budaya dan kearifan lokal yang terjaga, dan menjadi ikon pariwisata di Papua Barat, dengan potensi produk unggulan seperti bird watching dan budaya lokal. Pemerintah daerah harus memberi dukungan dengan pembangunan infrastruktur jalan, homestay, telekomunikasi, serta pelibatan riset untuk pengembangan ekowisata berkelanjutan,” pesan Alexander. (Hengki Kadiwaru)