
Manokwari, TopbNews.com – Ketua Umum Persaudaraan Muslimah (Salimah) masa bakti 2025–2030, Reni Anggrayni, secara resmi memaparkan sepuluh program unggulan nasional yang akan menjadi fokus utama organisasi selama lima tahun ke depan.
Pemaparan tersebut disampaikan dalam kegiatan Musyawarah Wilayah II Salimah Papua Barat yang berlangsung di Manokwari, Sabtu (18/10/2025).
Dalam sambutannya, Reni menegaskan bahwa seluruh program unggulan tersebut disusun untuk menjawab kebutuhan zaman dan memperkuat peran perempuan sebagai penggerak utama dalam pembangunan keluarga, masyarakat, dan bangsa.
“Program-program ini menjadi wujud komitmen Salimah untuk terus berkontribusi dalam peningkatan kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga Indonesia. Kami ingin setiap kader Salimah di seluruh provinsi mampu menjadi agen perubahan dan pelopor kebaikan di lingkungannya”, ujar Reni Anggrayni di hadapan para peserta Muswil.
pada kesempatan tersebut, Reni menjabarkan sepuluh program unggulan nasional Salimah, antara lain:
- Pemberdayaan Ekonomi Perempuan – pelatihan usaha mikro, koperasi syariah, dan pendampingan wirausaha.
- Pendidikan Keluarga dan Pengasuhan – Sekolah Ibu dan Anak, literasi keluarga, serta pendidikan pranikah.
- Kesehatan dan Gizi Keluarga – edukasi kesehatan reproduksi, pencegahan stunting, dan kesehatan mental.
- Pelayanan Sosial & Tanggap Bencana (P2MB) – bantuan sosial dan respon cepat terhadap bencana.
- Literasi Digital & Perlindungan Anak – pelatihan keamanan digital dan pendampingan anak di era internet.
- Dakwah & Keagamaan yang Inklusif – melalui Baitul Qur’an Salimah (BQS) dan kegiatan dakwah perempuan.
- Digitalisasi Organisasi – penggunaan platform daring untuk pembinaan dan pelaporan.
- Kepemimpinan Perempuan & Kaderisasi – penguatan kapasitas pengurus dari pusat hingga ranting.
- Struktur & Soliditas Organisasi – perluasan jaringan hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
- Kemitraan & Kolaborasi Strategis – sinergi dengan pemerintah, lembaga swasta, dan ormas perempuan lainnya.
“Melalui sepuluh program unggulan ini, Salimah ingin memastikan seluruh perempuan Indonesia, dari kota hingga pelosok, mendapatkan kesempatan yang sama untuk berdaya dan berkontribusi”, tambah Reni.
Dijelaskan Reni bahwa Salimah kini telah memiliki struktur organisasi yang kuat dan luas, meliputi: 37 Pimpinan Wilayah (PW) di tingkat Provinsi, 406 Pimpinan Daerah (PD) di kabupaten/kota, 2.203 Pimpinan Cabang (PC) di kecamatan, Lebih dari 2.000 Pimpinan Ranting (PRa) di desa dan kelurahan, serta 1 Perwakilan Luar Negeri (PSLN) di Taiwan.
Totalnya, Salimah kini hadir di sekitar 3.994 titik kepengurusan aktif di seluruh Indonesia, menjadikannya salah satu organisasi perempuan terbesar dan paling aktif di tanah air.
Lembaga kelengkapan Salimah (LKS) juga menjadi kekuatan pendukung program, seperti KOSSUMA (Koperasi Serba Usaha Salimah), INKOSSUMA sebagai induk koperasi nasional, Baitul Qur’an Salimah (BQS), Rumah Pendidikan Salimah (Rumdik), dan Lembaga Wakaf Salimah (LWS).
Khusus di Provinsi Papua Barat, Salimah telah memiliki Pimpinan Wilayah (PW) yang aktif dan beberapa Pimpinan Daerah (PD) diantaranya di Manokwari, Sorong, Fakfak, Teluk Bintuni, dan Kaimana. Saat ini, terdapat lebih dari 20 titik kepengurusan aktif yang tersebar di berbagai kabupaten dan kecamatan.
Program yang paling menonjol di Papua Barat meliputi pemberdayaan ekonomi perempuan berbasis UMKM, Sekolah Ibu Salimah, dan Salimah Peduli Sosial untuk membantu masyarakat terdampak bencana. Selain itu, Baitul Qur’an Salimah (BQS) di Sorong dan Manokwari aktif menjadi pusat pembinaan Al-Qur’an bagi perempuan dan anak.
Menutup sambutannya, Reni Anggrayni menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi lintas pihak dalam mewujudkan kesejahteraan perempuan Indonesia.
“Salimah akan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun bangsa melalui penguatan keluarga. Kami percaya, jika perempuan berdaya dan keluarga kuat, maka Indonesia akan maju”, pungkas Reni. (*)
Penulis : Marthina Marisan